SUMBER INFORMASI SOSIAL HUMANIORA



SUMBER INFORMASI SOSIAL HUMANIORA
Fadillah Aulia
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara


ABSTRAK
Ilmu perpustakaan dan informasi sebagai suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah informasi dan yang terkait dengan isu-isu sosial serta manajemen keteraturan informasi itu sendiri dan kaitannya dengan keteraturan sosial. Masalah-masalah kebutuhan informasi yang muncul dalam suatu masyarakat dan dari satu pusat informasi belum tentu sama dengan masalah dari masyarakat dan pusat informasi lain. Oleh karenanya, ilmu perpustakaan dan informasi tidak dapat dilepaskan dari permasalahan manusia dan nilai-nilai serta kebiasaan-kebiasaan dari masyarakat atau komuniti yang dilayaninya.
Kata kunci: ilmu perpustakaan, sumber informasi.

PENDAHULUAN 
      Dalam struktur kehidupan masyarakat sebagai penyedia informasi, pendukung kehidupan, yaitu bertanggung jawab khusus untuk menjaga keteraturan informasi dan pemenuhan kebutuhan informasi yang tekait, dalam bentuk penerapan peraturan untuk mengelola informasinya maupun dalam bentuk upaya pencegahan ketidakpuasan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi agar masyarakat lain dapat hidup dan bekerja dalam kebutuhan informasi yang terpenuhi. Kegiatan-kegiatan pustakawan dan petugas informasi adalah berkenaan dengan masalah-masalah kebutuhan informasi yang terkait yaitu berkenaan dengan gejala kebutuhan yang ada dalam kehidupan intelektual sosial dalam suatu masyarakat yang dirasakan sebagai beban dan atau gangguan yang merugikan anggota masyarakat tersebut. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat setempat yaitu dimana pusat informasi tersebut ada, maupun masyarakat luas dimana masyarakat tersebut menjadi bagiannya, lokal maupun nasional. Pengertian masyarakat juga mencakup didalamnya administrasi pemerintahannya, tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap sebagi orang-orang yang dipercaya dapat mewakili kepentingan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.

PEMBAHASAN
A.    Dasar Ilmu Sosial dan Humaniora
1.      Ilmu Sosial
Ilmu adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan ditelah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya (Soerjono Soekanto, 1990).
Ilmu sosial dapat diartikan sebagai semua bidang ilmu mengenai manusia dalam konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat (Sumaatmadja, 1986). Oleh karenanya setiap ilmu yang mempelajari dan mengkaji aspek kehidupan manusia di masyarakat, termasuk bagian dari ilmu sosial. lmu-ilmu sosial lahir dari kebiasaan masyarakat pada zaman dahulu.
Ilmu-ilmu sosial lahir secara alami melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat. Perkembangan zaman yang terus bergulir diyakini membawa manusia sampai pada peradaban berpikir kritis dengan menggunakan kemampuan panca inderanya. Dengan perkembangan zaman tersebut perkembangan ilmu-ilmu sosial juga  berkembang. Ilmu sosial juga berpengaruh terhadap tindakan-tindakan yang berlangsung dalam proses kehidupan manusia dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan (body of knowledge atau structur of knowledge) tentang suatu bidang
2.      Humaniora
Menurut bahasa latin, humaniora adalah studi tentang kemanusiaan. Sedangkan menurut pendididkan yunani kuno humaniora diartikan sebagai logika, retorika dan gramatika. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.
Secara umum, definisi humaniora adalah dislipin akademik yang mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode yang terutama analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian besar pendekatan empiris alami dan ilmu sosial. Contoh dari dislipin humaniora adalah hukum, sejarah, filosofi, agama, seni dan lain sebagainya.
Jadi ilmu sosial dan humaniora adalah ilmu-ilmu yang mempelajari tentang manusia dan menjadikan manusia menjadi lebih baik beserta praktiknya yang saling menghasilkan gejala sosial serta cara penyeselesaiannya.

B.     Hubungan Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan Ilmu Sosial Humaniora
Ilmu perpustakaan dan informasi sebagai bidang ilmu pengetahuan memiliki paradigma atau keyakinan mengenai bidang kajian ilmiah, yang didalamnya terdapat metodologi dan metode-metode, teori-teori, konsep-konsep dan sasaran kajiannya. Ilmu perpustakaan dan informasi juga diperkaya dengan kajian-kajian dalam bidang sosiologi, antropologi, manajemen, ilmu administrasi, filsafat, sejarah, ilmu hukum sebagai tambahan dari cabang ilmu yang menjadi landasan pembentukannya.
Dengan demikian, ilmu perpustakaan dan informasi dapat didefnisikan sebagai sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah informasi dan isu-isu pentingnya serta pengelolaan keteraturan informasi dan peraturannya dan masyarakat pengguna informasi yang terkait, mempelajari upaya-upaya pendistribusian informasi dan ketertiban, mempelajari teknik-teknik penemuan kembali dan pelayanan terhadap berbagai kebutuhan yang tidak terpenuhi serta cara-cara pencegahannya. Ilmu perpustakaan dan informasi menitik beratkan kajiannya pada identifikasi masalah-masalah dan pemecahannya secara profesional. Pentingnya pendekatan antar-bidang dalam ilmu perpustakaan dan informasi walaupun pendekatan mono atau multi bidang juga digunakan. Misalnya, pendekatan psikologi sosial digunakan untuk memahami pustakawan, ataupun pemustaka.

C.    Perpustakaaan Sebagai Sumber Informasi
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian khazanah budaya bangsa yang berfungsi sebagai sumber penyebaran informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, penelitian dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.  Perpustakaan sebagai sarana atau tempat menyediakan yang bertujuan untuk menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi dan sumber ilmu pengetahuan lainnya.
Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai sumber media informasi dan layanan program pendidikan dan pengajaran, sebagai sumber media informasi dan layanan program penelitian, sebagai sumber media informasi dan layanan program pengabdian pada masyarakatyang berwawasan kebangsaan dan sebagai media rekreasi alternative bagi masyarakat umum (Suyatno, 2011).

D.    Jenis Sumber Informasi

Pilihan sumber informasi yang digunakan umumnya ditentukan oleh jenis informasi yang dibutuhkan (Hidayat, 2018). Terdapat tiga jenis sumber informaasi yaitu:
1.      Sumber informasi primer/utama
Sumber primer merupakan bahan asli yang menjadi dasar atau rujukan dari kajian-kajian penelitian atau penulisan berikutnya. Sumber primer menyajikan informasi tentang suatu topic dalam bentuk aslinya, yang belum ditafsirkan, diringkas atau dievaluasi oleh penulis lain. Informasi primer biasanya berupa bukti atau catatan berbagai peristiwa, praktik, atau kondisi yang sedang diteliti yang dibuat oleh orang yang secara langsung mengalaminya. Hal ini termasuk juga pemuatan formal pertama hasil suatu penelitian atau kajian  yang dilakukan di media cetak atau elektronik. Contohnya catatan saksi mata, laporan keuangan, bukti arkeologi biologi dan lainnya.
2.      Sumber informasi sekunder
Sumber informasi sekunder adalah informasi yang dibuat oleh orang yang tidak memiliki pengalaman langsung atau tidak ikut serta dalam suatu peristiwa atau kondisi yang sedang diteliti. Sumber sekunder biasanya berupa catatan yang ditulis setelah fakta, dengan cara menjelaskan, menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi, mengomentari, dan membahas bukti yang diberikan oleh sumber-sumber primer. Dengan demikian, sumber sekunder bukan sebuah bukti melainkan komentar dan pembahasan mengenai bukti. Contohnya buku-buku dan artikel-artikel ilmiah umum yang membahas atau mengkaji sumber primer.
3.      Sumber informasi tersier
Sumber tersier terdiri dari informasi yang merupakan saringan dan kumpulan sumber-sumber primer dan sekunder. Pada umumnya, sumber tersier tidak dianggap sebagai bahan yang dapat diterima sebagai dasar penelitian akademik. Sumber tersier biasanya tidak mencantumkan penulis tertentu. Sumber tersier hanya memberikan ganmbaran sekilas tentang cakupan suatu topic, istilah-istilah mendasar dan sering kali memuat referensi untuk bacaan lebih lanjut. Contohnya kamus, ensiklopedia dan lainnya.


KESIMPULAN
       Petugas keinformasian turut mendistribusikan informasi sesuai kebutuhan masyarakat yang bersangkutan dan menjaga keterbelakangan masyarakat dari informasi dan teknologi yang berkembang cepat adalah kenyataan yang tidak dipungkiri agar masyarakat dapat melakukan produktifitasnya dalam segala bidang. Peranan ini akan dapat berhasil dan tepat guna apabila petugas informasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan dilakukan secara profesional.



DAFTAR PUSTAKA
Nursid Sumaatmaja. (1986). Pengantar Studi Sosial. Bandung: Alumni.
Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Cv. Rajawali.
Suyatno. (2011). Membangun Kualitas Layanan Publik. Blitar: UPT. Perpustakaan Ploklamator Bungkarno.
Hidayat, Iwan Wahyu. (2018). Keterampilan Belajar (Study Skills) Untuk Mahasiswa. Jakarta: Kencana.


Komentar

Posting Komentar